MATERI IDK 2
Peran PPNI dalam Kebjakan Kesehatan yang Terkait dengan Perawat
Oleh : Drs. H. Kirnantoro, SKM, MKes
UUD 1945Pasal: 28 H ayat 1 berbunyi Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan .
Arah Pembangunan Kesehatan
v Meningkatkan Kesejahteraan rakyat.
v Peningkatan Kualitas SDM, dengan SDM yang berkualitas akan memberikan kontribusi baik terhadap pelayanan kesehatan.
v Peningkatan akses masyarakat terhadap layanan kesehatanyang berkualitas.
Misi
v Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani.
v Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan. Paripurna yang dimaksud adalah berkesinambungan yaitu ketersediaan pelayanan kesehatan tanpa masyarakat harus menunggu lama.
v Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan.
v Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
Visi
Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.
Tag line
· Pro rakyat.
· Inklusif.
· Responsif (cepat tanggap)
· Efektif.
· Bersih.
Peran PPNI dalam Kebijakan Kesehatan yang Terkait dengan Perawat.
PPNI adalah merupakan organisasi kemasyarakatan yang dibentuk atas dasar kesamaan profesi. Berdiri pada tgl 17 Maret 1974dalamMunas k-8
33 PPNI PROPINSI
352 PPNI KAB/KOTA
2500 KOMISARIAT
Peran PPNI
• Berperan sebagai regulator dengan fungsi sertifikasi dan memfasilitasi registrasi lisensi.
• Berperan sebagai penata kehidupan keprofesian dengan fungsi menata organisasi, pendidikan dan pelatihan pelayanan keperawatan, pengembangan hubungan masyarkat dan kerjasama.
• Berperan sebagai fasilitator dalam merespons peningkatan kesejahteraan, dengan fungsi fasilitasi pengembangan karir, sistem penghargaan dan pelaksanaan hak plitik serta hak hukum.
Sistem Keperawatan Indonesia
Sebagai seorang perawat yang berkompeten harus memiliki standar-standarkeperawaratan yang memiliki arti uraian tingkat kinerja yang diinginkan sebagai kualitas struktur, proses dan hasil yg dapat dicapai, sebagai berikut:
v Standar Praktik
· Standar of care.
· Standar ofProfessionalPerformance.
v Standar Kompetensi
· Generalis (pemula).
· Spesialis (mahir).
v Kode Etik
· Pernyataan.
· Pedoman Implementasi.
· Sanksi.
Selain standar-standar di atas ada beberapa standar lain yang harus di penuhi yaitu:
v Standar Struktur : berorientasi pada kelompok atau lembaga.
v Standar Proses : berorientasi pada perawat.
v Standar Hasil : berorientasi pada pasien.
Jika standar-standar tersebut sudah dikuasai maka akan di terapkan pada:
v Pola Pelayanan Keperawatan
· Jenjang primer, sekunder & tertier | · Jabfung |
· Bentuk Praktik : institusi & Mandiri | · Std. Manager |
· Standar yankep | · Std. Fasilitas |
· Std. Tenaga | · Sarana |
· Karir | · QA |
v Pola Pendidikan/ Pelatihan Tinggi Keperawatan
· Jenjang
· Kompetensi
· Standar Penyelenggaraan
· CNE
· QA
Jika 2 unsur tersebut sudah kita terapkan dengan maksimal maka tercipta:
v Pelayanan KeperawatanBermutu
· Indikator mutu.
· Pedoman mutu.
· Implementasi.
v SDM kualitas
· Registrasi.
· Sertifikasi.
· Lisensi.
Pada akhirnya jika semua unsure tersebut kita lakukan dengan maksimal maka akanmenghasilkan pelayanan kesehatan yang prima yang akan berdampak apada masyarakat yang sehat.
v Jenis-Jenis Standar
· NORMATIF
Menggambarkan praktikyang dinilai “baik” atau “ideal” oleh beberapa kelompok yang berwenang. Berorientasi pada organisasi profesi.
· EMPIRIS
Menggambarkan praktik yang sebenarnya diamati di dalam sejumlah besar lingkungan perawatan pasien. Berorientasi pada pelayanan kesehatan.
Kewenangan Perawat
NOMOR : HK.02.02/MENKES/148/I/2010 mengatur tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Mandiri Perawat.
Pasal 2 ( 3 )
Perawat yang menjalankan praktik mandiri berpendidikanminimal D III Keperawatan.
Pasal 9
Perawat dalam melakukan praktik harus sesuai dengan kewenangan yang dimiliki.
Profesionalisme Nakes melalui Proses Regulasi
Setelah lulus pendidikan maka sertifikat lalu melakukan uji kompetensi. Registrasi dengan mendapatkan surat tanda registrasi. Lalu mendapatkan lisensi yaitu surat ijin profesi dan surat ijin keperawatan.
v UJIKOMPETENSI
Suatu proses untuk mengukur pengetahuan, keterampilan dan sikap tenaga kesehatan sesuai dengan Standar Profesi.
v REGISTRASI
Pencatatan resmi terhadap tenaga kesehatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya sertadiakui secara hukum untuk menjalankan praktik dan atau pekerjaan profesinya.
v SURAT TANDA REGISTRASI
Bukti tertulis yang diberikan oleh Pemerintah kepada Nakes yang telah memiliki sertifikat kompetensi sesuai ketentuan peraturan perundang undangan.
Perawat & Organisasi Profesi Keperawatan
Oleh : Drs. H. Kirnantoro, SKM, MKes
Profile menurut John M. Echols dan Hasan Shadily dalam kamus Inggris- Indonesia
menerjemahkan sebagai tampang atau raut wajah atau riwayat.
Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan (Undang-Undang Kesehatan No 23, 1992).
PERAWATPROFESIONAL
Kriterianya
v Kritis :Membiasakan diri selalu memperbaiki dirikarena merasa masih memiliki banyak kekurangan, disiplin, dan konsentrasi ketika mengerjakan sesuatu pekerjaan merupakan tanda seseorang memiliki pikiran kritis. Dan, inilah pintu menuju kesuksesan .
v Humanis :Perlu pembangunan etos kerja yang positif .
· Menjunjung tinggi pekerjaan.
· Menjaga harga diri dalam melaksanakan pekerjaan.
· Keinginan untuk melayani masyarakat.
v Bertanggung Jawab:Orang yang bertanggung jawab adalah orang memperhitungkan apa-apa akibat perbuatan yang telah diperbuatnya itu. Oleh karena itu orang yang bertanggung jawab sentiasa berhati-hati dalam menentukan segala keputusan yang akan diambil dan menyesali apa yang diakibatkan oleh perbuatannya
Profil Perawat Profesional
Profil perawat professional adalah gambaran dan penampilannya menyeluruh perawat dalam melakukan aktivitas keperawatan sesuai kode etik keperawatan.
Tersusun dalam “CARE”
C | comunication | C | Complete |
A | Accurate | ||
R | Rapid | ||
E | English | ||
A | Activity | C | Cooperative |
A | Applicable | ||
R | Responsive | ||
E | Emphaty | ||
R | Review | C | Considered |
A | Appropriate | ||
R | Reasoned | ||
E | Evaluated | ||
E | Education | C | Commited |
A | Academic | ||
R | Research | ||
E | Extended |
v Communication
Perawat memberikan pelayanan Keperawatan harus dapat berkomunikasi secara lengkap, adekuat, cepat.Setiap melakukan komunikasi (lisan dan tulis)harus memenuhi tiga syarat di atas &Juga harus mampu berbicara & menulis dlm bahasa asing minimal bahasa inggris.
v Activity
Prinsip melakukan aktifitas/pemberian asuhan keperawatan harus dapat bekerjasama dengan teman sejawat dan Tenaga kesehatan lainnya.Ativitas ini harus ditunjang dng menunjukan suatu kesungguhan & sikap empati & bertanggung-jawab terhadap setiap tugas yang diemban.
v Review
Prinsip utamanya adalah moral dan Etika keperawatan.Perawat harus selalu berpedoman pada nilai-nilai etik keperawatan dan standar keperawatan yang ada serta ilmu keperawatan.
v Education
Perawat harus mempunyai komitmen yang tinggi terhadap profesi dengan jalan terus menerus menambah ilmu melalui pendidikan formal/nonformal, sampai pada suatu keahlian tertentu.Pengembangan pelayanan keperawatan yang paling efektif harus didasarkan pada hasil temuan-temuan Ilmiah yang dapat diuji ke-sahihannya.
Organisasi Profesi Keperawatan
Merupakan salah satu pekerjaan dimana dalam menentukan tidakannya didasari pada Ilmu Pengetahuan serta memliki ketrampilan yang jelas dalam keahliannya, selain itu sebagai profesi keperawatan mempunyi Otonomi dalam kewenangan dan tanggung jawab dalam tindakan serta adanya Kode Etik dalam bekerjanya dan berorientasi pada pelayanan.
Organisasi Profesi
Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka sebagai individu.
Ciri - Ciri Organisasi Profesi
· Umumnya untuk satu profesi hanya terdapatsatu organisasi profesi yang para anggotanyaberasal dari satu profesi, dalam arti telah menyelesaikan pendidikan dengan dasar ilmu yang sama.
· Misi utama organisasi profesi adalah untuk merumuskan kode etik dan kompetensi profesiserta memperjuangkan otonomi profesi.
· Kegiatan pokok organisasi profesi adalah menetapkan serta meurmuskan standar pelayanan profesi, standar pendidikan dan pelatihan serta menetapkan kebijakan profesi.
PERAN
• Pembina, pengembang dan pengawas terhadap mutu pendidikan keperawatan
• Pembina, pengembang dan pengawas terhadap pelayanan keperawatan
• Pembina serta pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan
• Pembina, pengembang dan pengawas kehidupan profesi
Manfaat Organisasi Profesi
· Mengembangkan dan memajukan profesi
· Menertibkan dan memperluas ruang gerak profesi
· Menghimpun dan menyatukan pendapat warga profesi
· Memberikan kesempatan pada anggota untuk berkarya dan berperan aktif dalam mengembangkan dan memajukan profesi (breckon;1989)
ORGANISASI KEPERAWATAN INTERNASIONAL
1. International Council of Nurses
Merupakan organisasi professional wanita pertama di dunia yang didirikan tanggal 1 juli 1899 yang dimotori oleh mrs. bedford fenwick. icn merupakan federasi perhimpunan perawat nasional diseluruh dunia.
v TUJUAN
Memperkokoh silaturahmi para perawat diseluruh dunia.
Memberi kesempatan bertemu bagi perawat diseluruh dunia untuk membicarakan berbagai masalah tentang keperawatan.
Menjunjung tinggi peraturan dalam icn agar dapat mencapai kemajuan dalam pelayanan, pendidikan keperawatan berdasarkan kode etik profesi keperawatan.
v KODE ETIK KEPERAWATANMENURUT ICN ( 1973 )
Keperawatan bersifat universal.
Keperawatan menjunjung tinggi kehidupan, martabat dan hak asasi manausia.
Keperawatan tidak dibatasi oleh perbedaan kebangsaan, ras, warna kuliut, usia, jenis kelamin, aliran politik, agama, dan status sosial.
ICN mengadakan kongres setiap 4 tahun sekali.
2. American Nurses Association (ANA)
ANA adalah organisasi profesi perawat di Amerika Serikat.
Didirikan pada akhir tahun 1800 yang anggotanya terdiri dari organisasi perawat dari negara-negara bagian.
ANA berperan dlm menetapkan standar praktek keperawatan, melakukan penelitian untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan serta menampilkan profil keperawatan profesional dengan pemberlakukan legislasi keperawatan.
3. Canadian Nurses Association (CNA)
CNA adalah asosiasi perawat nasional di Kanada.
Mempunyai tujuan yang sama dengan ANA yaitu membuat standar praktek keperawatan, mengusahakan peningkatan standar praktek keperawatan, mendukung peningkatan profesionalisasi keperawatan dan meningkatkan kesejahteraan perawat.
CNA juga berperan aktif meningkatkan mutu pendidikan keperawatan, pemberian izin bagi praktek keperawatan mandiri.
4. Persatuan Perawat Nasional Indonesia( PPNI )
Visi
PPNI menjadi suara yang kuat bagi komunitas keperawatan dan komit terhadap pemberian asuhankeperawatan profesional yang berkualitasbagi kepentingan masyarakat
Misi
· Memantapkan manajemen& kepemimpinan pengurus PPNIuntuk mencapai suatu kepengurusankokoh dan jejaring kerja yg kuatpada semua tingkat.
· Mendukung perawat/ners Indonesia dlm melakukanpraktik keperawatan yg aman, kompetendan profesional kpd masyarakatIndonesia.
· Membuka pintu gerbangdunia bagi perawat indonesiamelalui kompetensi global ygdimiliki.
Organisasi Seminat
• IPANI ( IKATAN PERAWAT ANAK INDONESIA )
• IPKJI ( IKATAN PERAWAT KESEHATAN JIWA IND )
• HIPKABI ( HIMPUNAN PERAWAT KAMAR BEDAH INDONESIA )
• IKATAN PERAWAT KOMUNITAS
• IKATAN PERAWAT BEDAH
• HIMPUNAN PERAWAT MANAJER INDONESIA
Keperawatan Lintas Budaya
Presented by Suharsono,MN
Keperawatan
Profesi kesehatan yang membantu individu sehat – sakit dalam melaksanakan aktifitas yang mendukung kesehatan atau penyembuhan atau meninggal secara terhormat, yang akan dilakukan tanpa bantuan bila ia memiliki kekuatan, kemauan atau pengetahuan yang diperlukan (Henderson, 1960).
Perawat
Individu yang disiapkan melalui pendidikan keperawatan dan dibekali pengalaman lapangan yang memadai untuk membantu mereka yang mengalami masalah kesehatan akibat :
- ketidak mampuan
- ketidak mauan
- ketidak tahuan
Tenaga keperawatan mendatang
Ø Bekerja mandiri dengan pendekatan model asuhan dan metoda penugasan.
Ø Berkolaborasi.
Ø Mengembangkan diri dengan mempertahankan kompetensi.
Ø Membina hubungan ners dengan klien yang efektif.
Ø Menumbuhkembangkan komunitas profesi dengan mengembangkan ilmu.
Sehingga menghasilkan asuhan keperawatan yang profesional dengan dampak yang signifikan baiknya pada kesembuhan dan pemulihan pada pasien.
Faktor yang penting dalam perawatan klien
Ø Umur | Ø Agama |
Ø Pemilihan makanan | Ø Sexual orientasi |
Ø Gender | Ø Warna kulit |
Ø Lingkungan sosial | Ø Sosial ekonomi |
Ø Nasionality | |
Perbedaan budaya di masyarakat
Ø Kemampuan | Ø Sexual |
Ø Ethnic | Ø Agama |
Ø Umur | Ø Gender |
Pengertian keperawatan transcultural
Cabang atau bagian dari ilmu keperawatan yang memfokuskan pada studi perbandingan dan analisis budaya dengan menghormati tindakan keperawatan dan tindakan “caring” pada rentang sehat –sakit, budaya, nilai dengan tujuan memberikan asuhan keperawatan yang efektif dan bermakna kepada orang berdasarkan konteks sehat –sakit dan budaya.
n Budaya ( culture) adalah nilai, keyakinan, norma dan jalan hidup yang di bentuk, dan dipelajari pada kelompok tertentu yang memberikan arah dalam pola pikir, keputusan dan tindakan dalam berbagai cara yang terpola.
n Nilai budaya ( culture value) adalah dihasilkan dari budaya dan mengidetifikasi berbagai jalan yang di harapkan terhadap tindakan yang dianut selama beberapa periode dan mengarahkan dalam pengambilan keputusan.
n Cultural care preservation merupakan usaha mempertahankan yang meliputi tindakan dan keputusan yang membantu dan mendukung pada klien dengan budaya tertentu untuk mempertahankan kesehatan, menyembuhkan penyakitnya dan menghadapi kematian.
n Cultural care accomodation adalah merupakan usaha negosiasi yang meliputi tindakan dan keputusan yang membantu dan mendukung pada klien dengan budaya tertentu untuk beradaptasi dan negosiasi terhadap status kesehatan yangmenguntungkan dan memuaska serta,menghadapi kematian.
n Cultural care repatterning adalah merupakan usaha membentuk kembali mempertahankan yang meliputi tindakan dan keputusan yang membantu dan mendukung pada klien dengan budaya tertentu untuk merubah jalan hidup yang baru atau pola yang berbeda yang bermakna dan memuaskan secara budaya atau yang mendukung pola hidup yang sehat dan menguntungkan.
Domain budaya
Ø Waktu dan tempat
Ø Health believe
Ø Komunikasi
Ø Spiritual
Ø Mati dan kematian
Kompeten secara budaya dalam pelayanan kesehatan
n Cultural competence ( Kompetensi budaya)
Mempunyai ketrampilan akademik, interpersonal untuk mengerti dan me menghargai perbedaan dan persamaan budaya di dalam, diantara kelompok.
n Cultural congruence ( Kesesuaian budaya)
Klien menerima pesan baik yang disampaikan secara verbal maupun non verbal sesuai denga budaya yang dimiliki seseorang sehingga terjadi validasi budaya dan personal.
1. cultural encounter (pengalaman)
2. cultural skill (keterampilan)
3. cultural knowladge (pengetahuan)
4. cultural awareness (kesadaran)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar