monggo

selamat datang di Neuron (Nursing CreativeGeneration)NISC 2011....:) :) :)

Minggu, 06 November 2011

AGAMA ISLAM



tmen2,,, maaf yaaaa,,, bwd yg tlisan arab g bsa d posting,,, mksdx aq blm tw cra posting lok tlisan arab,,ehehe,,, emm,, thx yaaa udh mw bka n membca,, mga brmanfaat bwd uts bsk,,,amin,,, good luck....:D:D:D




Iman Kepada Allah  (I)
BUKTI ADA-NYA & WUJUD-TUHAN

A. Kotak-kotak Pengetahuan

media

nama

Contoh

Indera/Empirisme
Sains
èsemut Kerja berat
Akal/rasionalisme
Filsafat/Logika
Argumen adanya Tuhan
Perasaan/estetika

Seni

è Sound Competition
Wahyu
Agama
è Azzumar: 71-75

èMasing-masing kotak saling melengkapi

B. BUKTI-BUKTI ADANYA TUHAN
1. Bukti Empiris (iptek):                                       è Dimana Tuhan?
2. Bukti Perasaan:
+ subyektif,  tergantung kondisi (rendah hati/sombong)
è lupa-ingat Tuhan
3. Bukti Penalaran (Logika/Filsafat)
a. Argumen Ontologis
- adanya sifat karena ada yang disifati
panas è api, kejam è penjahat,
- Maha Sempurna (memiliki semua sifat baik yang mungkin ada) è Tuhan
è gambar indah
b. Argumen Kosmologis
- Tuhan sebagai prima causa kosmos
è prima causa
c. Argumen Teleologis
- semua kosmos bergerak menuju tujuan yang  baik
- kosmos tidak bisa membikin tujuan, yang bisa adalah pembuat kosmos è Tuhan
è Kepompong
d. Argumen Moral
- nilai-nilai (value:  kejujuran, ketaatan, kasih sayang, dll) adalah fakta dan ikut atur dunia
- value tidak dapat dibuat oleh benda mati
- value hanya dibuat pelaku nilai tertinggi è Tuhan
èArrahmaan-arrahiim
è TIDAK MASUK AKAL BILA TIDAK ADA TUHAN!

4. Bukti Wahyu/Al-Qur’an

 a. tidak dapat ditiru/dipalsukan, gaya bahasa paling tinggi
è Al-Q=Harold Bloom, Attiin,
 b. masih murni, dijaga para hafizh
 c. historis/sesuai dengan kenyataan
= kalah menangnya Romawi & Persia (Q.S. Ruum: 2-4)
èKemenangan Bizantium
= embriologi (Al-Mu’minun: 12-14)
è Al-Mu’minun: 12-14,  USG, Penciptaan Manusia
= Iram (’Ad/Tsamud),  libatkan NASA & Aerospace

è Al-Qur’an benar-benar wahyu. Pasti ada yang mewahyukan (Zat yang Maha Tahu=Tuhan)


C. WUJUD ALLAH

1. Bentuk-bentuk Tuhan                                         ètuhan-tuhan
2. Sejak dulu manusia ingin tahu wujud/ bertemu Allah

... berkata Musa, Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepada aku agar aku dapat melihat  Engkau. Tuhan berfirman, “Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat Aku, tapi lihatlah ke gunung itu. Jika ia tetap di tempatnya niscaya kamu dapat melihat Aku.”  Setelah Tuhan memperlihatkan diri pada gunung itu maka gunung itu runtuh dan Musa pun pingsan. Setelah sadar Musa berkata, subhaanaka tubtu ilaika wa anaa awwalul mukminiin. (Q.S. Al-A’raf, 7: 143)

3. Bentuk Allah:  tidak terjangkau dan tiada umpama
è galaksi
- Laisa kamitslihi syai-un, wa hua as-samii’u al-bashiir
   (Q.S. Asy-Syuura, 42: 11).
- Walam yakun lahu kufuan ahad  (Q.S. Al-Ikhlas: 4)
- Laa tudrikuhu al-abshaaru, wa hua yudriku al-abshhaara, wa hua lathiifun khaabiir  (Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, Dia dapat melihat segala penglihatan dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui) (Q.S. Al-An’am, 6: 103).
è Al-Awwal
è ALLAH ADA, TAPI TIDAK TERINDERA.
IMAN KEPADA ALLAH (II)
SYAHADAT &  TAUHID

+ Dengan   bukti/argumen penalaran (ontologis,  kosmologis, teleologis, dan moral) maka  TIDAK MASUK AKAL BILA TIDAK ADA TUHAN!
+ Dengan  bukti /argumen wahyu: Al-Qur’an benar-benar wahyu. Pasti ada yang mewahyukan (Zat yang Maha Tahu=Tuhan)
+ Kesadaran yang baik tentang adanya Tuhan itu:
1.  harus  diproklamasikan/diikrarkan/disyahadatkan.
2.  syahadat berimplikasi dalam kehidupan sehari-hari
è analogi ‘jadian’/’aliran kebatinan’
A. Syahadat
1. Asyhadu (dari kata syahada) = menyaksikan dengan hati dan pikiran (musyahadah), dengan lisan (syahada), dan sumpah/hilangkan segala ragu (half).
2. Laa ilaaha illa Allaah
 = Ilaah = pencipta dan pemelihara (rububiyah) dan pemegang kerajaan/kekuasaan (mulkiyah)
è Malikulmulki
 = “sesungguhnya tidak ada Tuhan/yang benar-benar berhak disebut Tuhan, selain Allah”
+ Kyai Pleret, botol CocaCola, Kyai Slamet, Nyai Roro Kidul, Kyai Sapujagat, .....   bukan Tuhan
+ Tuhan  hanya Allah.
è syahadat1, 2, 3
3. Ikrar laa ilaah illa Allah dapat diimplementasikan  dengan maksimal bila ikut petunjuk utusan-Nya.
+ Jadi harus diikuti ikrar Muhammad Rasuulullaah
è dua ikrar itu disebut syahadatain, gerbang masuk Islam.

B. Tauhid dan Implikasinya
1. Esensi iman/syahadat adalah tauhid (mengesakan-Nya)
+ tauhid adalah pondasi, tidak elastis
¨bÎ) ©!$# Ÿw ãÏÿøótƒ br& x8uŽô³ç ¾ÏmÎ/ ãÏÿøótƒur $tB tbrߊ y7Ï9ºsŒ `yJÏ9 âä!$t±o 4 `tBur õ8ÎŽô³ç «!$$Î/ Ïs)sù  #uŽtIøù$# $¸JøOÎ) $¸JŠÏàtã
Sungguh Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain  itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia Telah berbuat dosa yang besar.
è, Selingkuh, ”Nokia Seri Terbaru”
2. Tauhid melahirkan kosmologi  “hidup berasal dari dan menuju Allah”
è Life is Short
+ Inna lillaahi...... inna shalaatii....
+ berimplikasi dalam kehidupan sehari-hari

I. menolak semua obyek penyembahan selain Allah
4 `yJsù öàÿõ3tƒ ÏNqäó»©Ü9$$Î/ -ÆÏB÷sãƒur «!$$Î/ Ïs)sù y7|¡ôJtGó$# Íouróãèø9$$Î/ 4s+øOâqø9$# Ÿw tP$|ÁÏÿR$# $olm; 3 ª!$#ur ììÏÿxœ îLìÎ=tæ ÇËÎÏÈ
Siapa ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sungguh ia telah berpegang kepada buhul tali amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
= thaagut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain Allah s.w.t. (fetis, totem, pagan, mitos, fir’aun)
è Tuhan-tuhan
II. Memperoleh kemerdekaan sejati
= bebas dari tergantung pada  sesama makhluk
= bebas dari belenggu fujur (sifat negatif diri)
è tergantung materi=alkohol,
selingkuh=tdk tenteram
III. Membawa ketenteraman jiwa
= iman è ikhtiar (usaha dan do’a) è tawakkal
è tenteram=damai
IV. Mengajarkan prinsip egaliter
= semua manusia berpeluang sama di hadapan Allah
= standard nilai adalah Allah
+ bebas menyatakan pikiran
+ masing-masing manusia ada kekuatan dan kelemahan,
+ muncul ketergantungan
+ tumbuh demokrasi/bukan feodalisme
è Bilal
C. Hal-hal yang Membatalkan Syahadat/Tauhid
+ sebagaimana kesaksian/pernyataan/janji yang lain, syahadat juga bisa batal
+ perlu pelajari hal-hal yang membatalkan syahadat dan langkah rehabilitasinya.

è “Hal-hal yang Membatalkan Syahadat” dalam Yunahar Ilyas, Kuliyah Aqidah, Yogyakarta: LLPI UMY, 2000, hal.  37-51)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar